Mengenal Serigala Jepang: Predator Kecil dari Pegunungan Honshu
Serigala Jepang adalah subspesies serigala abu-abu yang pernah mendiami pulau Honshu, Shikoku, dan Kyushu di Jepang. Berbeda dengan serigala di benua Amerika atau Eropa, Serigala Jepang memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil karena fenomena “kerdil pulau” (island dwarfism). Mereka telah dinyatakan punah sejak awal abad ke-20, namun warisan ekologisnya tetap menjadi subjek penelitian yang menarik.
Apa Makanan Utama Serigala Jepang?
Sebagai predator puncak di ekosistem hutan pegunungan Jepang, Serigala Jepang memiliki peran penting dalam https://www.rmstreeteranimalnutrition.com/ mengontrol populasi hewan herbivora. Berdasarkan catatan sejarah dan penelitian isotop pada sisa-sisa tulang mereka, berikut adalah komponen utama dari makanan mereka:
1. Babi Hutan dan Rusa Shika Makanan utama mereka terdiri dari mamalia berkuku (ungulata) berukuran sedang. Babi hutan (Sus scrofa) dan rusa Shika (Cervus nippon) adalah mangsa yang paling sering diburu. Kemampuan serigala dalam memangsa hewan-hewan ini sangat dihargai oleh para petani zaman dahulu. Serigala Jepang dianggap sebagai pelindung tanaman dari gangguan babi hutan dan rusa yang sering merusak lahan pertanian. Karena alasan inilah, dalam budaya Shinto, serigala sering disembah sebagai dewa pelindung yang disebut Oguchi-no-Magami.
2. Hewan Peliharaan dan Ternak Seiring dengan menyusutnya habitat hutan dan berkurangnya populasi mangsa alami akibat aktivitas manusia di zaman Meiji, Serigala Jepang mulai mengincar hewan peliharaan. Mereka diketahui memangsa anjing, kuda, dan ternak lainnya. Perubahan perilaku ini memicu konflik besar dengan manusia, yang pada akhirnya menyebabkan kampanye pemusnahan massal terhadap spesies ini.
3. Hewan Kecil dan Bangkai Seperti kerabat serigala lainnya, mereka bersifat oportunistik. Jika mangsa besar sulit ditemukan, mereka akan memangsa hewan kecil seperti kelinci, tikus, atau burung. Dalam kondisi kelaparan, mereka juga tidak jarang memakan bangkai hewan lain.
Kepunahan dan Hilangnya Sang Predator
Kepunahan Serigala Jepang bukan hanya disebabkan oleh hilangnya sumber makanan alami, tetapi juga oleh penyebaran penyakit rabies yang diperkenalkan dari anjing-anjing impor. Penyakit ini membuat serigala menjadi agresif terhadap manusia, yang sebelumnya jarang terjadi. Kombinasi antara hilangnya mangsa (rusa dan babi hutan yang diburu manusia), penyakit, dan perburuan sistematis oleh pemerintah membuat Serigala Jepang lenyap selamanya dari alam liar pada tahun 1905.
Spesimen yang Anda lihat di gambar merupakan bukti fisik yang sangat berharga untuk memahami biologi dan sejarah alam dari salah satu predator paling misterius di Asia Timur ini.




